Pagi ini begitu cerah, setelah pagi-pagi sebelumnya sangat gelap. Tidak cocok dengan hatiku yang sedang berkembang. Maksudnya bukan berkembang menjadi gendut. Awas saja jika kau berpikir seperti itu. Aku akan adukan pada Saddam. Ayahku seorang konglomerat dan keturunan bangsawan. Hidup kami begitu elite, maka tidak heran banyak tetangga yang iri pada kami. Namun, itu semua bukan target keinginanku. “Papa duluan ya, Sayang. Kamu bareng sama Raka aja. Dia pasti masih makan juga,” pinta Ayah padaku. Aku hanya diam. Dalam hati, aku mengeluh, aku menggeram. Aku tidak suka Raka. Apalagi dengan gayanya yang bengis itu. Mana ada wanita yang mau dengannya. Tapi keluarganya sama seperti keluargaku, konglomerat, yang membuat Ayahku ingin aku menikah dengannya. Ibuku tidak mau aku di kekang seperti itu, tapi Ibu selalu menyetujui apapun yang dikatakan Ayah. Jangan tanya adik-adikku. Mereka tidak paham soal perjodohan in...
Komentar
Posting Komentar