Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2018

BATU (3)

Gambar
Sekelebatan murid MAN 2 DELI SERDANG berjalan porak-poranda melewatiku. Pandanganku hanya tertuju pada satu orang, Saddam. Dia memarkirkan sepeda motornya, lalu meletakkan helm pada spionnya. Berjalan menujuku, matanya sempat melihat mataku. Pandangan kami sempat menyatu, namun sesaat. Dia melewatiku tanpa menoleh, pun tidak menyapa. Hatiku nyut-nyutan, rasanya ingin marah, aku geram, ingin berontak. Tapi apakah dia menganggapku? Aku pun memutuskan untuk mengejarnya.           “Hei!” sapaku.           Dia masih saja tetap berjalan, aku memanggilnya, namun diacuhkan. Tambah nyut rasanya hati ini. Padahal aku sudah memanggilnya tiga kali dengan sapaan yang sama.           “Tolong berhenti di sana, sejenak saja,” pintaku.            Dia berhenti berjalan, namun tetap tidak menoleh. Aku pun berjalan menghampirinya.            “Tolong jangan mendekatiku!”            “Kenapa? Kamu kenapa?,” tanyaku pada Saddam.            “Bukan urusanmu.”            Aku

BATU (2)

Gambar
Pagi ini begitu cerah, setelah pagi-pagi sebelumnya sangat gelap. Tidak cocok dengan hatiku yang sedang berkembang. Maksudnya bukan berkembang menjadi gendut. Awas saja jika kau berpikir seperti itu. Aku akan adukan pada Saddam. Ayahku seorang konglomerat dan keturunan bangsawan. Hidup kami begitu elite, maka tidak heran banyak tetangga yang iri pada kami. Namun, itu semua bukan target keinginanku.           “Papa duluan ya, Sayang. Kamu bareng sama Raka aja. Dia pasti masih makan juga,” pinta Ayah padaku.           Aku hanya diam. Dalam hati, aku mengeluh, aku menggeram. Aku tidak suka Raka. Apalagi dengan gayanya yang bengis itu. Mana ada wanita yang mau dengannya. Tapi keluarganya sama seperti keluargaku, konglomerat, yang membuat Ayahku ingin aku menikah dengannya. Ibuku tidak mau aku di kekang seperti itu, tapi Ibu selalu menyetujui apapun yang dikatakan Ayah. Jangan tanya adik-adikku. Mereka tidak paham soal perjodohan ini.           Di meja makan ini, hanya ada aku d

BATU

Gambar
Diam. Begitulah sifatnya. Bahkan untuk tersenyum pun dia amat sulit. Mungkin itulah yang membuat seluruh cewek di kelas ingin mendekatinya. Dia juga jenius, mengalahkanku. Tapi aku tidak berpikir untuk bisa dekat dengannya. Karena menurutku, dia adalah batu.       “Saz. Lo dipanggil Fero,” teriak Tsira dari balik rak buku perpustakaan. Di dekatnya ada Fero yang juga sedang mencari-cari buku yang cocok untuk di baca.       “Suruh dia ke sini. Saya malas.”      Fero kemudian dengan cepat langsung menghampiriku ketika mendengar suruhanku. Aku kaget ketika dia tiba-tiba menggenggam tanganku. Aku pun langsung melepasnya.       “Plis. Lupakan semuanya. Jangan pernah dekati saya lagi. Pergilah dari sini!” bantahku.      “Oke. Kalo Lo mau gitu. Tapi gue ngga akan biarin cowok lain dekat sama Lo,” ancam Fero.      Fero pergi dengan menyisakan mataku yang sedang berkaca-kaca akibat suaranya yang memekik keras sampai menusuk dadaku. Kejadian itu membuatku tering
Gambar
Bisnis Rumahan Modal Kecil   Beranda   Keuntungan punya Kartu Member Oriflame   ▼ Keuntungan punya Kartu Member Oriflame Haii... Semangat Pagi!!! Banyak banget yang nanya sama saya, apa aja sih keuntungan punya kartu member oriflame???  Baiklah.. langsung aja kita bahas yuk! MENJUAL 1. Keuntungan Langsung dan Bonus Point Saat kita sudah terdaftar menjadi member oriflame dan kita melakukan order maka akan mendapatkan Keuntungan Langsung / potongan harga sebesar 23%.  Setiap kelipatan Rp.6.600,- kalian mendapatkan 1 bonus point Ilustrasi : Nutrishake  Harga Nutrishake di katalog adalah : Rp. 479.000,- Punya kartu member oriflame           : Rp. 479.000 - 23% = 368.800 Keuntungan langsung anda               : 479.000 - 368.800 =  Rp.  110.200,-  Bonus point pembelanjaan an